Perubahan dalam pembelajaran (30’)
Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi.
Setelah Bapak/ Ibu menjalani 6 bulan pendidikan guru penggerak, perubahan apa yang Bapak/ Ibu rasakan yang berkaitan dengan kompetensi Bapak/ Ibu sebagai guru?
Setelah menjalani 6 bulan pendidikan guru penggerak, saya merasakan peningkatan kompetensi pedagogik, sosial dan emosional, serta manajerial. Perubahan ini membuat saya menjadi guru yang lebih profesional dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan yang Bapak/ Ibu alami, perubahan apa saja yang terjadi pada diri murid Bapak/ Ibu setelah Bapak/ Ibu menjalani program 6 bulan ini?
Setelah menjalani program 6 bulan Pendidikan Guru Penggerak, saya merasakan peningkatan motivasi belajar, partisipasi, berpikir kritis, dan komunikasi pada diri murid-murid saya. Perubahan ini tidak terlepas dari penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Apa saja hal yang membuat perjalanan 6 bulan ini cukup memuaskan?
Perjalanan 6 bulan pendidikan guru penggerak ini cukup memuaskan karena saya merasakan peningkatan kompetensi sebagai guru, baik secara pedagogik, sosial dan emosional, maupun manajerial. Selain itu, saya juga melihat perubahan positif pada diri murid-murid saya.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat perjalanan 6 bulan ini cukup memuaskan:
Peningkatan kompetensi sebagai guru. Saya merasa lebih memahami teori-teori pembelajaran dan dapat menerapkannya dalam praktik mengajar. Saya juga menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Perubahan positif pada diri murid-murid. Saya melihat murid-murid saya menjadi lebih termotivasi belajar, berpartisipasi dalam pembelajaran, berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan baik.
Apa saja hal yang membuat perjalanan 6 bulan ini menjadi cukup menantang bagi Bapak/Ibu?
Perjalanan 6 bulan pendidikan guru penggerak ini cukup menantang bagi saya karena saya harus belajar hal-hal baru dan menerapkannya dalam praktik mengajar. Selain itu, saya juga harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekolah dan lingkungan saya.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat perjalanan 6 bulan ini menjadi cukup menantang bagi saya:
Belajar hal-hal baru. Saya harus belajar tentang teori-teori pembelajaran, kepemimpinan, dan manajemen sekolah. Saya juga harus belajar tentang berbagai metode dan teknik pembelajaran yang baru.
Menerapkan hal-hal baru. Saya harus menerapkan apa yang saya pelajari dalam praktik mengajar. Hal ini membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit.
Beradaptasi dengan perubahan. Saya harus beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekolah dan lingkungan saya. Hal ini juga membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit.
Meskipun perjalanan ini cukup menantang, saya tetap bersyukur karena saya dapat belajar banyak hal dan menjadi guru yang lebih baik
Penilaian pemetaan aset (60’)
Proses penilaian pemetaan aset dilakukan dengan cara berdiskusi dengan CGP dan aktor yang terlibat saat proses pemetaan asset. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, silahkan lakukan penilaian dengan menggunakan rubrik yang telah disediakan.
Siapa saja aktor yang terlibat saat proses pemetaan aset?
Berdasarkan hasil diskusi aktor-aktor yang terlibat saat proses pemetaan aset adalah sebagai berikut:
- Guru: Guru merupakan aktor utama dalam proses pemetaan aset. Guru memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang sekolah dan murid-muridnya.
- Kepala sekolah: Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan mengelola sekolah. Kepala sekolah juga memiliki pengetahuan dan informasi yang luas tentang sekolah.
- Murid: Murid merupakan subjek dari pendidikan. Murid memiliki pengetahuan dan pengalaman yang unik yang dapat menjadi aset bagi sekolah.
- Orang tua: Orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak mereka. Orang tua juga memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat menjadi aset bagi sekolah.
- Masyarakat: Masyarakat merupakan bagian dari lingkungan sekolah. Masyarakat juga memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat menjadi aset bagi sekolah.
Bagaimana proses Bapak/Ibu dalam menemukan/mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah?
Proses menemukan/mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan analisis data. Proses ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu guru, kepala sekolah, murid, orang tua, dan masyarakat.
Apa saja kendala dan tantangan yang Bapak/Ibu hadapi saat melakukan identifikasi sumber daya sekolah dan bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?
Kendala dan tantangan yang saya hadapi saat melakukan identifikasi sumber daya sekolah adalah kurangnya waktu, sumber daya, dan kesadaran pemangku kepentingan. Saya mengatasinya dengan membuat perencanaan yang matang, memanfaatkan teknologi, dan membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan.
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah?
Saya merasa senang dan puas ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah. Hal ini dikarenakan saya telah berhasil mendapatkan gambaran lengkap tentang sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Dengan mengetahui sumber daya yang dimiliki, saya dapat menyusun rencana tindak lanjut untuk memanfaatkan sumber daya tersebut secara optimal.
Saya juga merasa bersyukur karena telah diberikan kesempatan untuk belajar tentang pentingnya pemetaan aset. Pemetaan aset merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan sekolah. Dengan melakukan pemetaan aset, kita dapat mengetahui potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah. Hal ini dapat membantu kita untuk menyusun rencana pengembangan sekolah yang lebih efektif dan efisien.
Apa pertimbangan Bapak/Ibu dalam menentukan sumber daya sekolah?
Pertimbangan saya dalam menentukan sumber daya sekolah adalah sebagai berikut:
Ketersediaan
Sumber daya yang dapat diidentifikasi adalah sumber daya yang tersedia di sekolah. Sumber daya ini dapat berupa sumber daya manusia, sumber daya alam, atau sumber daya finansial.
Kualitas
Sumber daya yang dapat diidentifikasi adalah sumber daya yang berkualitas. Sumber daya ini harus dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.
Keterkaitan dengan tujuan sekolah
Sumber daya yang dapat diidentifikasi adalah sumber daya yang berkaitan dengan tujuan sekolah. Sumber daya ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan mutu pendidikan.
Keterjangkauan
Sumber daya yang dapat diidentifikasi adalah sumber daya yang terjangkau. Sumber daya ini dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran tanpa membebani sekolah.
Apakah terdapat hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum Bapak/Ibu temukan dalam proses yang sudah berlangsung?
Tentu saja, ada banyak hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum saya temukan dalam proses yang sudah berlangsung.
Kemampuan dan keterampilan guru
Guru adalah sumber daya manusia yang paling penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan dan keterampilan guru dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk mendukung proses pembelajaran.
Potensi murid
Murid memiliki potensi yang beragam yang dapat dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran. Potensi murid dapat berupa potensi akademik, potensi non-akademik, dan potensi sosial-emosional.
Kerja sama dengan orang tua dan masyarakat
Orang tua dan masyarakat dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk mendukung proses pembelajaran. Orang tua dan masyarakat dapat berperan sebagai mitra sekolah dalam memberikan dukungan kepada murid.
Komunitas sekolah
Komunitas sekolah, yaitu guru, murid, orang tua, dan masyarakat, dapat menjadi sumber daya yang berharga untuk mendukung proses pembelajaran. Komunitas sekolah dapat berperan sebagai penggerak dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Saya berharap dapat terus belajar dan mengembangkan diri untuk dapat menemukan sumber daya sekolah yang belum teridentifikasi. Dengan menemukan dan memanfaatkan sumber daya sekolah secara optimal, kita dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi semua anak Indonesia.
Selain berdiskusi dengan CGP, lakukan juga wawancara ke perwakilan aktor yang terlibat untuk mengecek kesepahaman akan tujuan pemetaan dan proses yang terjadi, dengan menggunakan pertanyaan pemantik berikut ini:
Bagaimana proses Bapak/Ibu dalam menemukan/mengidentifikasi sumber daya yang ada di sekolah?
Proses identifikasi sumber daya sekolah yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
Persiapan
Saya membentuk tim identifikasi sumber daya sekolah yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan perwakilan orang tua. Tim ini bertugas untuk menyusun instrumen pemetaan aset, sosialisasi kepada pemangku kepentingan, dan mengumpulkan data.
Pengumpulan data
Saya menggunakan instrumen pemetaan aset untuk mengumpulkan data tentang sumber daya sekolah, meliputi data fisik dan non-fisik.
Proses identifikasi sumber daya sekolah ini sejalan dengan tujuan pemetaan, yaitu untuk mengetahui potensi dan kekuatan sekolah. Proses ini juga sejalan dengan proses yang terjadi, yaitu melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menggunakan metode yang sistematis dan komprehensif.
Apa saja kendala dan tantangan yang Bapak/Ibu hadapi saat melakukan identifikasi sumber daya sekolah dan bagaimana Bapak/Ibu mengatasinya?
Kendala dan tantangan dalam identifikasi sumber daya sekolah adalah kurangnya waktu dan sumber daya, kurang kesadaran pemangku kepentingan, dan kesulitan dalam mengumpulkan data. Kendala dan tantangan ini dapat diatasi dengan membuat perencanaan yang matang, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, menggunakan metode yang kreatif dan inovatif, serta melakukan analisis data secara mendalam.
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah?
Saya merasa senang dan bangga ketika berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah. Saya merasa bahwa saya telah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk sekolah.
Berhasil mengidentifikasi sumber daya sekolah berarti saya telah mengetahui potensi dan kekuatan sekolah. Informasi ini dapat digunakan untuk menyusun rencana pengembangan sekolah yang lebih efektif dan efisien.
Secara keseluruhan, saya merasa bahwa keberhasilan dalam mengidentifikasi sumber daya sekolah merupakan sebuah pencapaian yang berharga.
Apa pertimbangan Bapak/Ibu dalam menentukan sumber daya sekolah?
Dalam menentukan sumber daya sekolah, saya mempertimbangkan hal-hal berikut:
Kebutuhan sekolah
Sumber daya sekolah harus dapat memenuhi kebutuhan sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya, jika sekolah ingin meningkatkan kualitas pembelajaran, maka sumber daya sekolah yang dibutuhkan adalah sumber daya yang dapat mendukung proses pembelajaran, seperti buku, alat peraga, dan tenaga pendidik yang berkualitas.
Ketersediaan sumber daya
Sumber daya sekolah harus tersedia dan dapat diakses oleh sekolah. Misalnya, jika sekolah memiliki sumber daya yang tidak tersedia atau tidak dapat diakses, maka sumber daya tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh sekolah.
Kualitas sumber daya
Sumber daya sekolah harus berkualitas dan dapat mendukung proses pembelajaran. Misalnya, jika sekolah memiliki sumber daya yang berkualitas rendah, maka sumber daya tersebut tidak dapat memberikan manfaat yang optimal bagi sekolah.
Ketiga pertimbangan tersebut dapat diringkas menjadi satu, yaitu efektivitas sumber daya. Sumber daya sekolah yang efektif adalah sumber daya yang dapat memenuhi kebutuhan sekolah, tersedia, dan berkualitas.
Dengan mempertimbangkan efektivitas sumber daya, saya dapat menentukan sumber daya sekolah yang tepat dan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Apakah terdapat hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum Bapak/Ibu temukan dalam proses yang sudah berlangsung?
Ya, terdapat hal lain yang dapat dijadikan sumber daya sekolah yang belum saya temukan dalam proses yang sudah berlangsung.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijadikan sumber daya sekolah:
Potensi dan bakat murid
Murid memiliki potensi dan bakat yang beragam. Potensi dan bakat tersebut dapat dijadikan sumber daya sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya, murid yang memiliki bakat seni dapat dilatih untuk menjadi tutor seni untuk murid lain.
Kerja sama dengan pihak luar
Sekolah dapat bekerja sama dengan pihak luar, seperti perguruan tinggi, perusahaan, dan organisasi masyarakat, untuk mendapatkan sumber daya tambahan. Misalnya, sekolah dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan tenaga pendidik yang berkualitas.
Teknologi
Teknologi dapat dijadikan sumber daya sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya, sekolah dapat menggunakan teknologi untuk menyediakan pembelajaran online untuk murid yang tidak dapat hadir di sekolah.
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah dapat dijadikan sumber daya sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalnya, sekolah dapat memanfaatkan lingkungan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, seperti pembelajaran luar ruangan.
Hal-hal tersebut belum saya temukan dalam proses yang sudah berlangsung karena saya fokus pada sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Saya akan terus mencari dan mengembangkan sumber daya sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
